Profil Lengkap Briptu Norman Kamaru (Full)

Norman Kamaru merupakan anak dari pasangan Idris Kamaru dan Halimah Martinus. Ia adalah anak paling bungsu dari sembilan bersaudara. Karena ia merupakan anak bungsu maka ia kerap kali dimanja sang ibu, Halimah Martinus, yang berdarah Ambon. ”Meskipun ia ‘kepala batu’, tapi tetap dimanja. Kalau kami memarahinya, pasti dibela ibu,” ungkap Kaima.

Sebelumnya Briptu Norman tidak dikenal oleh banyak, dia hanyalah seorang anggota kepolisian Brimob Gorontalo. Namun setelah "video polisi gorontalo menggila" beredar di youtube, mendak briptu Norman terkenal bak selebritis. Dengan kemampuanya dalam menghayati lagu Chaiyya-chaiyya dan yang pada dasarnya memang memiliki suara bagus akhirnya wjah briptu Norman Kamaru sering menjadi headline di beberapa media masa, Gara-gara Video Goyang India akhirnya anggota brimob pun bisa jadi terkenal bak selebritis.

Download Single Terbaru Briptu Norman “Cinta Farhat”

Berkat aksinya yang diunggah ke dunia maya menjadikan Norman Kamaru sebagai artis dadakan dengan tawaran manggung disana sini. Bahkan tawaran untuk membuat single pun telah dijalaninya. Single yang berjudul "cinta farhat" ciptaan pengacara kondangan Farhat Abbas menjadi single perdana Norman Kamaru. Dengan menggandeng JK sebagai teman duet, Briptu Norman semakin percaya diri untuk mengasah bakat dan kreatifitasnya. Bahkan dalam beberapa sesi Briptu Norman pun tidak enggan melatih vokalnya, demi single pertamanya ini. Yang penasaran dengan suara indah Briptu Norman di lagu terbarunya.. Download Now !!!

Link Download

1. BRIPTU NORMAN – CINTA FARHAT.mp3
2. BRIPTU NORMAN CINTA FARHAT.mp3
3. BRIPTU NORMAN – Aku Jatuh Cinta (Cinta Farhat).mp3
4. BRIPTU NORMAN-CINTA FARHAT.mp3
5. POLISI GORONTALO-CINTA FARHAT.MP3

Dulmatin Dipastikan Tewas Dalam Penggerebekan

Jakarta: Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memastikan salah seorang dari tiga tersangka teroris yang tewas di Pamulang, Banten, adalah Dulmatin alias Yahya. Hal tersebut dikatakan Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (10/3).

Bambang Hendarso menyebutkan, yang tewas dengan pistol revolver di tangan adalah Yahya alias Mansur alias Fahri Adriansyah. Kepastian diperoleh dari identifikasi Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri dengan menggunakan metode identifikasi internasional (Interpol DVI Procedure), tanda fisik, foto, dan data sekunder.

Yahya yang ahli perakit bom, kata Bambang, telah memperoleh dana Rp 550 juta untuk pelatihan teroris. Sementara dua teroris lain yang meninggal adalah pengawal Dulmatin. Yakni Ridwan dan Hasan Nur.

Kapolri mengungkapkan, kelompok teroris berusaha menjadikan Aceh sebagai pusat pelatihan teroris di Indonesia. Dari penyergapan di Pamulang, polisi pun menemukan beberapa rangkaian bom. "Untuk itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan," kata Kapolri.
<br